Jumat, April 08, 2016

Bahaya Narkoba bagi Pelajar

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Pengertian Narkoba
Narkoba adalah obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan sering menyebabkan ketergantungan.Akibatnya, kerja otak berubah. Demikian pula fungsi vital organ lain seperti jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain.
Dampak bahaya Penyalahgunaan Narkoba :
Dampak Fisik :
1.Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi.
2.Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
3.Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi.
4.Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang terhirup.
5.Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara bersama-sama.
Dampak psikologis :

Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.
Dampak sosial dan ekonomi :
Selalu merugikan masyarakat baik ekonomi, sosial, kesehatan & hukum.
Ciri-ciri penyalahguna Narkoba :
1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan; penampilan dunguk; bicara tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
Faktor narkoba berbicara tentang farmalogi zat, yaitu jenis dosis, cara pakai, pengaruhnya pada tubuh, serta ketersediaan dan pengendalian peredarannya.
Dari sudut individu, penyalahgunaan narkoba harus dipahami dari masalah perilaku yang kompleks, yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Lingkungan berbicara tentang keluarga, kelompok sebaya, kehidupan sekolah, dan masyarakat.
Dari ketiganya, yang terpenting adalah faktor individu. Seorang harus bertanggung jawab atas perilakunya dan tidak boleh mempersalahkan orang lain atau keadaan. Tanggung jawab adalah masalah pengambilan keputusan, yang dilakukan atas pertimbangan mengenai apa yang baik dan buruk. Ada lima faktor utama seorang menjadi rawan terhadap narkoba yaitu :
1        Keyakinan Adiktif
Keyakinan adiktif adalah keyakinan tentang diri sendiri, orang lain dan dunia sekitar. Semua keyakinan itu menentukan kepribadian, dan perilakunya sehari-hari. Beberapa keyakinan adiktif adalah harus sempurna,harus menguasai dan mengendalikan orang lain, harus memperoleh apa yang diinginkannya. Keyakinaan itu umumnya tidak disadari, seseorang tidak akan mengatakan keyakinan itu kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain.
2        Kepribadian Adiktif
Beberapa ciri kepribadian adiktif adalah teropsesi pada diri sendiri, kurangnya jati diri, hidup tanpa tujuan, depresi yang tersembunyi, tidak mampu mengatasi masalah dan kebutuhan pemuasan segera.
3        Ketidakmampuan Menghadapi Masalah
Seorang yang tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif, memiliki sedikit sekali orang-orang yang dapat menjadi teladan tentang bagaimana menghadapi masalah dengan baik dan benar.Sebaliknya kebanyakan orang lebih suka mencari penyelesaian masalah saat itu juga yang langsung dapat memuaskan keinginannya.
4        Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Emosional
Tidak Terpenuhinya Kebutuhan yang seharusnya seorang terima yaitu, rasa aman, tujuan hidup, serta kegembiraan.Hal ini masih pula ditambah ketidakmampuan seseorang mengatasi masalah, dan rasa nyaman pada adiksi.
5        Kurangnya Dukungan Sosial Tanpa adanya dukungan sosial yang memadai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat, ketidakmampuan menghadapi masalah menyebabkan mencari penyelesaian pada narkoba.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba diantaranya yaitu:

1. Faktor kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal, kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam menetukan sorang remaja terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba .
Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang penyalahgunaan narkoba.
Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil
Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
Terbiasa Hidup Senang / Mewah
Orang yang terbiasa hidup mewah  kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih rumit. Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan, praktis, atau membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara yang simple yang dapat memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa euphoria secara berlebihan.
2. Faktor Keluarga
Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol anggota keluarga. Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari perhatian diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.
Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali dari keluarga yang broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung jawab kepada anak akan mengurangi resiko anak terjebak ke dalam penyalahgunaan narkoba. Anak yang mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya, orang tua dan masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencoba-coba menggunakan narkoba.
3. Faktor Lingkungan
Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung kurang peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli dengan orang sekitarnya. Akibatnya banayak individu dalam masayarakat kurang peduli dengan penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak.
Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan narkoba. Hal ini disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama anggota. Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama untuk mengkonsumsi narkoba.
4. Faktor Pendidikan
Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil terhadap meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial
Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian dengan komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan merasa seperti alien, diasingkan)
6. Faktor Populasi Yang Rentan
Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian remaja berada dalam lingkungan yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja mulai mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type stimulants ( termasuk didalamnya alkohol, tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau petunjuk dari dokter, serta obat psikoaktif ) sehingga menimbulkan berbagai macam masalah pada akhirnya
Akibat penyalahgunaan narkoba bagi pelajar
1        Bagi Diri Sendiri
a.       Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja :
1)      Daya ingat sehinnga mudah lupa
2)      Perhatian sehingga sulit berkonsentrasi
3)      Persepsi sehingga memberi perasaan semu.
b.      Keracunan, yaitu timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup, berpengaruh pada tubuh dan perilakunya.
c.       Overdosis, terjadi karena sudah lama berhenti pakai, lalu memakai lagi dengan dosis yang dahulu digunakan. Overdosis dapat menyebabkan kematian karena terhentinya pernapasan atau peredaran otak.
d.      Gejala putus zat, yaitu gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan pemakaianya.
e.       Berulang kali kambuh, yaitu ketergantungan menyebabkan craving (rasa rindu pada narkoba) walaupun telah berhenti pakai. Itulah sebabnya pecandu akan berulang kali kambuh.
f.       Gangguan perilaku, yaitu sulit mengendalikan diri, mudah tersinggung, menarik diri dari pergaulan, serta hubungan dengan keluarga terganggu. Terjadi perubahan mental, gangguan pemusatan perhatian, motivasi belajar lemah.
g.      Gangguan kesehatan, yaitu kerusakan atau gangguan fungsi organ tubuh seperti, hati, jantung, paru-paru, ginjal, dan lai-lain,
h.      Kendornya nilai-nilai, yaitu mengendornya nilai-nilai kehidupan agama, sosial-budaya, seperti seks bebas dengan akibat(penyakit kelamin, kehamilan tak diinginkan). Sopan santun hilang. Ia menjadi asocial, mementingkan diri sendiri, dan tidak mempedulikan kepentingan orang lain.
i.        Masalah ekonomi dan hukum, yaitu pecandu terlibat hutang, karena berusaha memenuhi kebutuhannya akan narkoba. Ia mencuri uang atau menjual barang-barang milik pribadi atau keluarga. Jika masih sekolah, uang sekolah digunakan  untuk membeli narkoba, sehingga terancam putus sekolah, dan di tahan polisi atau bahkan di penjara.
EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA
Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik, dapat dilihat dari tanda – tanda fisik si pengguna, seperti :
1.  mata merah
2.  mulut kering
3.  bibir bewarna kecoklatan
4.  perilakunya tidak wajar
5.  bicaranya kacau
6.  daya ingatannya menurun
Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :
1.  anak menjadi pemurung dan penyendiri
2.  wajah anak pucat dan kuyu
3.  terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4.  matanya berair dan tangannya gemetar
5.  nafasnya tersengal dan susuh tidur
6.  badannya lesu dan selalu gelisah
7.  anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang itu? Mardan Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu narkoba.
• Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak mata mengattup terus, doyan makan karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika terlibat pembicaraan lucu.
• Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik, malas mandi karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta selalu apatis terhadap lawan jenis.
• Pecandu inex atau ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar musik house, wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan, sering minder setelah pengaruh inex hilang.
• Pecandu sabu-sabu : gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja, jarang mau menatap mata jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya dominan curiga, apalagi pada orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski berada di dalam ruangan ber-AC, suka marah dan sensitive.

CIRI-CIRI UMUM :
- Susah diajak bicara
- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
- Mulai pulang terlambat tanpa alasan
- Mudah tersinggung
- Mulai berani bolos
CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
   dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri

Perubahan Perilaku Sosial
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan

RESIKO PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
- Umumnya seorang pengguna Narkoba membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
pemulihan kondisi fisik, psikis dan sosial. Dalam tahap pemulihan untuk
kembali pada kondisi yang wajar, korban harus menjalani program rehabilitasi
- Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya, kerja keras, disiplin, niat yang
kuat dan kerjasama antara keluarga dan lembaga/pusat rehabilitasi untuk
pemulihan
- Tidak ada jaminan sama sekali bahwa ia tidak dapat kambuh/menggunakan lagi,
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
Penggunaan narkoba tidak sesuai dengan ketentuan disebut penyalahgunaan narkoba. Sangat memprihatinkan penyalahgunaan narkoba ini yang telah menimpa generasi muda, mulai dari anak SD sampai perguran tinggi. Mereka yang terkena penyalahgunaan narkoba akan mengalami ketidak seimbangan emosi, kemauan. Pola penyalahgunaan narkoba mula mula di mulai dengan bujukan, penawaran, ataupun tekanan dari seseorang atau kelompok yang bersangkutan. Dorongan rasa ingin tahu, ingin mencoba dan atau ingin merasakan maka anak mau menerima tawaran tersebut.
Dan hal ini makin lama makin ketagihan, sulit untuk menolak tawaran tersebut.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak SD, SMP, SMA dan bahkan ke perguruan tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin.
cara cara pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar. Dengan basis sekolah sebagai salah satu aspek masyarakat yang menyiapkan warganya untuk masa depan. seperti bersikap dan berperilaku positip, mengenal situasi penawaran/ajakan dan terampil menolak tawaran/ajakan tersebut. Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah perilaku manusia bukan semata-mata masalah zat atau narkoba itu sendiri. Maka dalam usaha pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan narkoba itu perlu pendekatan tingkah laku. Tentu saja hal ini perlu selektif, jangan sampai terjadi sebaliknya. Karena dorongan rasa ingin tahu justru terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Maka dikembangkanlah cara belajar hidup bertanggung jawab. Dan menangkal terjadinya kekerasan akibat penyualahgunaan narkoba. Cara yang harus dilakukan adalah DARE (Drug Abuse Resisstance Education Program ), yang populer di Amerika Serikat pada sekarang ini. 
Penanggulangan Narkoba
Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba saat ini menjadi masalah yang sangat memprihatinkan dan semakin meningkat serta merupakan masalah bersama antara yang melibatkan pemerintah dan masyarakat sehingga memerlukan suatu strategi yang melibatkan seluruh bangsa dalam suatu gerakan bersama untuk melaksanakan strategi dalam menanggulangi Narkob di negara kita ini. sebagai berikut:
1. Bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.
Mencegah penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan kapasitas pada bidang terkait, meningkatkan kualitas seorang aparat, n menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran aktif seluruh  masyarakat melalui lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, pelajar, mahasiswa dan pemuda, pekerja, serta lembaga-lembaga lainnya yang ada di masyarakat. (Pendidikan, Kesehatan sosial, Sosial-Akhlak, Sosial-pemuda & OR Ekonomi-Tenaga Kerja). Mencegah terjadinya penyalahgunaan dan perredaran gelap, dengan upaya-upaya yang berbasiskan masyarakat mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen masyarakat dengan motto yang menjadi pendorong semangat adalah ”Mencegah Lebih baik Daripada Mengobati”
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usaha kegiatan n menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan,  prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.
Strategi Nasional Usaha Promotif
Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.
Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan Pencegahan.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu
o Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya.
o Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler.
o Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.
o Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
o Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.
o Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
o Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.

Jumat, Maret 18, 2016

Kemiskinan Tidak Mempengaruhiku

            Hidupku yang hanya dinaungi atap rumbia dan beralaskan tanah ini, tidak membuatku mengeluh. Mungkin ini sudah kehendak-Nya. Aku tidak akan mengeluh dengan hidupku yang serba susah ini tetapi aku bersyukur masih mempunyai tempat tinggal yang bisa membuatku hidup sampai sekarang. Sejak kecil, aku tidak pernah mendapat pelukan hangat dari seseorang yang melahirkanku. Ialah ibuku. Ibuku yang melahirkanku dengan susah payah dengan mati-matian. Memang benar, kata nenekku, ibu meninggalkan dunia saat berjuang mengeluarkankudari rahimnya. Sedangkan ayah, dia telah menikah dengan wanita lain dan tidak pernah menengokku sejak kecil.
            Terkadang aku iri dengan teman-temanku. Iri dengan hidupnya yang layak, bisa makan makanan yang enak dan jalan-jalan dengan ayah dan ibunya. Sedangkan aku, aku hanya tinggal bersama nenek. Tetapi aku tetap bersyukur, karena neneklah yang merawatku sejak kecil hingga sekarang dan dia adalah satu-satunya bagian dari keluargaku yang masih ada. Terkadang aku khawatir jika nenek sudah tidak ada lagi. Bagaimana tidak? Akan hidup dengan siapa aku nanti? Ya Tuhan, berikan beliau umur yang panjang, agar aku bisa membahagiakannya kelak.
            Saat ini, akulah yang menjadi tulang punggung keluargaku karena tidak mungkin nenek bisa mencarikan uang diusianya yang sudah tua itu. Bekerja mati-matian untuk memenuhi kebutuhan keluargaku. Yang terpenting adalah memberi makan nenekku. Aku sudah terbiasa puasa karena tidak ada yang bisa kumakan. Tapi itu tidak menyurutkan niatku untuk bertahan hidup. Cita-citaku yang bisa dibilang tinggi yaitu dokter, yang ingin kutaklukkan dengan baik di masa depan nanti. Oleh karena itu, aku harus menjadi orang yang berpendidikan. Karena hanya orang yang berpendidikanlah yang bisa sukses dimasa depannya. Aku bersyukur dengan hidupku yang kekurangan ini, aku bisa diberikan kesempatan hidup untuk bersekolah. Dan itu membuatku semangat walaupun sulit dijalaninya. Aku bekerja sebagai kuli bangunan walaupun penghasilannya juga tidak terlalu besar. Itupun juga kalau ada yang butuh. Kalau tidak, aku cuma tutup telinga jika aku ditagih untuk membayar SPP sekolah dan juga buku LKS. Aku bersyukur, Tuhan memberikan kecerdasaan kepadaku yang melebihi teman-temanku.
            Aku harus rajin belajar dan mendekatkan diri pada sang pencipta demi masa depanku. Aku harus mengubah keadaan menjadi lebih baik. Apapun akan aku lakukan demi pendidikanku. Aku tidak akan menyianyiakan karunia-Nya untuk bermalas-malasan tetapi aku memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Aku tidak akan mengeluh dengan keadaanku saat ini. Bukannya semakin banyak Tuhan menguji kita, semakin besar pula kasih sayangnya kepaadaku?
            Aku harus rajin belajar lebih giat karena aku telah dipilih untuk mewakili sekolahku lomba MIPA yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.
            “Kamu harus semangat Hanif, kamu pasti bisa, sekolah telah memilih kamu untuk mewakili lomba MIPA sekabupaten. Kamu harus belajar lebih giat lagi. Kami yakin kamu bisa menaklukannya.” kata pak Yusuf. Aku tersenyum. Dukungan dari pak Yusuflah yang menjadi motivasi bagiku. Inilah kesempatanku untuk membuktikan kepada mereka semua bahwa aku bisa. Pak Yusuf juga berkata kalau aku bisa menaklukan lombanya, aku mendapatkan beasiswa dan bebas biaya sekolah hingga SMA. Ucap pak Yusuf membuatku berbinar-binar.
            “Insyaallah, saya akan berusaha pak!” jawabku.
            Pulang sekolah, kutemui nenek yang sedang berbaring di tempat tidur.
            “Nek, Hanif minta doa restunya ya, Hanif besok mengikuti lomba MIPA nek. Kalau Hanif menang, Hanif mendapat beasiswa dan sekolah bebas biaya sampai SMA nanti! Doain Hanif ya nek!”
            “Iya Hanif, nenek akan mendoakanmu, nenek tahu kalau kamu pasti bisa menjuarainya dan nenek tahu kalau kamu itu pintar. Semangat nak! Raihlah mimpimu!” kata nenek sambil memelukku. Tiba-tiba air mataku membanjiri pipiku. Betapa besar kasih saying nenek kepadaku.
            Hari yang menegangkan pun telah tiba. Tidak lupa aku membaca doa sebelum mengerjakan soal.
- SELESAI -

Kamis, Maret 17, 2016

Macam-Macam Resistor Dan Penggunaannya Dalam Kehidupan Sehari-hari

MACAM-MACAM RESISTOR
            Pada dasarnya, resistor hanya ada dua macam, yakni resistor tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor)
Resistor Tetap (Fixed Resistor) :
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor) :
1. Resistor Kawat
2. Resistor Batang Karbon
3. Resistor Keramik atau Porselin
4. Resistor Film Karbon
5. Resistor Film Metal
1. Potensiometer
2. Rheostat
3. Trimpot
4. NTC dan PTC
5. LDR
            Untuk resistor tetap, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya tidak dapat diubah - ubah karena pabrik pembuatnya telah menentukan nilai tetap dari resistor tersebut. Sedangkan, untuk variable resistor, ciri - cirinya adalah nilai resistansinya dapat berubah-ubah, bisa jadi dirubah dengan sengaja atau berubah sendiri karena pengaruh lingkungan. Dengan demikian, sebagian resistor variabel dapat kita tentukan besar resistansinya.
RESISTOR TETAP (FIXED RESISTOR)
NAMA
PENGERTIAN
1. Resistor Kawat
Resistor kawat adalah jenis resistor generasi pertama yang lahir pada saat rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Bentuknya bervariasi dan memiliki ukuran yang cukup besar. Resistor kawat ini biasanya banyak dipergunakan dalam rangkaian power karena memiliki resistansi yang tinggi dan tahan terhadap panas yang tinggi. Jenis lainnya yang masih dipakai sampai sekarang adalah jenis resistor dengan lilitan kawat yang dililitkan pada bahan keramik, kemudian dilapisi dengan bahan semen. Rating daya yang tersedia untuk resistor jenis ini adalah dalam ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt, dan 10 watt. Ilustrasi dari resistor kawat dapat dilihat pada gambar di samping.
2. Resistor Batang Karbon
Pada awalnya, resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberi lilitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan pembacaannya dapat dilihat pada tabel kode warna. Jenis resistor ini juga merupakan jenis resistor generasi awal setelah adanya resistor kawat. Sekarang sudah jarang untuk dipakai pada rangkaian – rangkaian elektronika.
3. Resistor Keramik atau Porselin
Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang terbuat dari bahan keramik atau porselin. Kemudian, dengan perkembangan yang ada, telah dibuat jenis resistor keramik yang dilapisi dengan kaca tipis. Jenis resistor ini telah banyak digunakan dalam rangkaian elektronika saat ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.
4. Resistor Film Karbon
Resistor film karbon ini adalah resistor hasil pengembangan dari resistor batang karbon. Sejalan dengan perkembangan teknologi, para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna. Resistor ini juga sudah banyak digunakan dalam berbagai rangkaian elektronika karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki resistansi yang tinggi. Namun, untuk masalah ukuran fisik, resistor ini masih kalah jika dibandingkan dengan resistor keramik. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar.
5. Resistor Film Metal
Resistor film metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon. Resistor tahan terhadap perubahan temperatur. Resistor ini juga memiliki tingkat kepresisian yang tinggi karena nilai toleransi yang tercantum pada resistor ini sangatlah kecil, biasanya sekitar 1% atau 5%. Jika dibandingkan dengan resistor film karbon, resistor film metal ini memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dibandingkan dengan resistor film karbon karena resistor film metal ini memiliki 5 buah gelang warna, bahkan ada yang 6 buah gelang warna. Sedangkan, resistor film karbon hanya memiliki 4 buah gelang warna. Resistor film metal ini sangat cocok digunakan dalam rangkaian – rangkaian yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, seperti alat ukur. Resistor ini memiliki rating daya sebesar 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, dan 2 watt. Bentuk dari resistor ini dapat dilihat pada gambar di samping.
RESISTOR TIDAK TETAP (VARIABLE RESISTOR)
NAMA
PENGERTIAN
1. Potensiometer
Potensiometer merupakan variable resistor yang paling sering digunakan. Pada umumnya, potensiometer terbuat dari kawat atau karbon. Potensiometer yang terbuat dari kawat merupakan potensiometer yang telah lama lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat ini memiliki bentuk yang cukup besar, sehingga saat ini sudah jarang ada yang memakai potensiometer seperti ini. Pada saat ini, potensiometer lebih banyak terbuat dari bahan karbon. Ukurannya pun lebih kecil, namun dengan resistansi yang besar. Gambar di samping adalah potensiometer yang terbuat dari bahan karbon. Pada umumnya, perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah perubahan nilai resistansinya sebanding dengan arah putaran pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan logaritmik. Pada umumnya, potensiometer logaritmik memiliki perubahan resistansi yang cukup unik karena nilai maksimal dari resistansi diperoleh ketika kita telah melakaukan setengah kali putaran pada pengaturnya. Sedangkan, nilai minimal diperoleh saat pengaturnya berada pada titik nol atau titik maksimal putaran. Untuk dapat mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau logaritmik, dapat dilihat huruf yang tertera di bagian belakang badannya. Jika tertera huruf B, maka potensiometer tersebut logaritmik. Jika huruf A, maka potensiometer linier. Pada umumnya, nilai resistansi juga tertera pada bagian depan badannya. Nilai yang tertera tersebut merupakan nilai resistansi maksimal dari potensiometer.
2. Rheostat
Rheostat terbuat dari uliran kawat yang rapat dan berdiameter cukup besar, sehingga ukuranya pun besar. Rheostat paling sering digunakan dalam laboratorium. Cara mengubah resistansinya cukup mudah, yaitu dengan menggeser kepala bagian atas dari rheostat.
3. Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng. Bentuk trimpot dapat dilihat pada gambar di samping.
4. NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar di samping.
5. LDR
LDR (Light Dependent Resistor)merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan intensitas cahaya di daerah sekelilingnya. Pada prinsipnya, intensitas cahaya yang besar mampu mendorong elektron untuk menembus batas – batas pada LDR. Dengan demikian, nilai resistansi LDR akan naik jika intensitas cahaya yang diterimanya sedikit atau kondisi sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai resistansi LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterimanya banyak atau kondisi sekelilingnya terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya, khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada lampu taman. Bentuk LDR dapat dilihat pada gambar di atas.






v  PENGGUNAAN RESISTOR
           Dalam kehidupan sehari-hari resistor memilki banyak kegunaan, terutama dalam bidang elektro. Adapun kegunaan resistor sebagai berikut :
            1.    Pembangkit potensi listrik.
            2.    Memperkecil tegangan (potensial) listrik.
               Maksudnya dengan pemasangan ini kita barhasil menurunkan tegangan listrik dari suatu sumber listrik. Misalnya bila kita berkehendak memutar suatu motor listrik dengan tegangan 6 volt sedang kita memiliki accu 7,5 volt atau 12 volt, maka caranya bisa dipasangkan tahanan dengan perhitungan tertentu. Bila motor listrik tersebut memiliki tahanan dalam sebesar 3 ohm maka agar diperoleh potensial 6 volt sebagai dimaksud kita harus memasangkan tahanan sebesar 3 ohm pada accu 12 volt.
            3.    Memperkecil arus listrik.
           Maksudnya yaitu jika dipasangkan suatu tahanan dakam suatu rangkaian kawat maka akibatnya arus listrik yang mengalir menjadi lebih kecil.
            4.    Pembagi tegangan listrik.
              Maksudnya bahwa dengan pemakaian tahanan ini kita akan berhasil membagi tegangan listrik dari suatu sumbar listrik, tetapi bila hasil pembagian itu dijumlahkan hasilnya akan sama dengan tegangan sumbernya.

Rabu, Maret 16, 2016

Bencana Alam Dari Sudut Pandang Agama


            Syaikhuna KH. Maimoen Zubair melihat tsunami Aceh sebagai bencana yang sama bahkan lebih dahsyat dibanding bencana yang menimpa kaum nabi Hud. Bencana semacam ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga pernah dialami negara negara Islam lain. Menurut beliau apa yang terjadi di Aceh adalah Ayat Kauniyah yang kasat mata sebagai tanda atas kekuasaan Allah sekaligus sebagai peringatan (takhwif) kepada hambaNya. Allah berfirman:
“Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.” (QS. 17;59).
Selanjutnya Syaikhuna KH. Maimoen Zubair menjelaskan bahwa tanda-tanda Allah bisa berupa tanda yang didengar (ayat sam’iyah), yaitu ayat Al-Quran, atau tanda alam yang kasat mata (ayat kauniyah), yaitu fenomena alam. Bagi orang orang berakal (ulul albab) ayat sam’iyah bisa menjadi petunjuk ke jalan yang benar. Allah berfirman:
“Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hambaNya dengan adzab itu. Maka bertaqwalah kepada-Ku hai hamba-hambaKu.” (QS. 39:16).
“Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat, semua itu dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” (QS.3:7).
Tetapi bagi mereka yang bebal rasa dan pikiran, ayat sam’iyah tidak akan dapat menyentuh kesadaran religius mereka. Justru sebaliknya, ayat sam’iyah akan semakin menyuburkan kedurhakaan dan menjauhkan mereka dari kebenaran.
“Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam al-Qur’an. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.” (QS.17:60).
            Disinilah urgensi ayat kauniyah. Allah menurunkan ayat kauniyah sebagai bentuk belas kasih kepada mereka yang bebal rasa dan pikiran, agar mereka sadar. Sebab, mereka adalah orang-orang yang tidak dapat disentuh kesadarannya dengan kata kata, dan karenanya sebuah kenyataan pahit bisa jadi menyadarkan mereka. Jika mereka mau merenunginya lalu insyaf dan sadar, maka Allah akan mengampuni segala kedurhakaan di masa lalu. Tetapi jika mereka bergeming dengan kedurhakaan dan kecongkakannya, maka sesungguhnya Allah maha kuasa untuk melakukan apapun yang dikehendakiNya.
“Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan syaitan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS.6:43).
“Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan adzab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepadaNya) dengan merendahkan hati.” (QS. Al-Mu’minun: 76).
Jika ditelusuri lebih dalam, maka setiap bencana yang menimpa sejatinya adalah ayat kauniyah yang diperdengarkan. Bagi yang beriman setiap ayat yang diperdengarkan, baik sam’iyah maupun kauniyah, akan semakin mempertebal keimanannya.
“…dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 02).
            Tetapi bagi orang orang yang tidak mau merenung, ayat apapun yang diperdengarkan tidak akan pernah menggoyahkan keangkuhan dan kedurhakaan mereka. Sedangkan bagi orang orang yang mau insyaf, ayat yang diperdengarkan akan menjadikan mereka tunduk kepada Allah dan bersedia mengikuti jalan orang orang yang beriman.
            Dengan demikian jelaslah bahwa bencana sebagai personifikasi ayat kauniyah adalah azab dan pada saat yang sama juga rahmat. Ia adalah azab hanya bagi orang orang yang berbuat dosa, bukan bagi seluruh umat manusia.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. As-Syuro: 30).
“Apa saja ni’mat yang pernah kamu peroleh adalah dari Allah dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS. An-Nisa’: 79).
            Dan bagi orang orang saleh ia adalah rahmat, ujian bahkan juga seleksi. Bencana adalah ayat kauniyah Allah yang akan semakin mempertebal keimanan mereka, sama dengan ayat ayat al-Quran. Ummu Salamah mengkisahkan bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda, “jika kemaksiatan telah melanda umatku, maka Allah akan menimpakan azab kepada mereka.” Ummu Salamah bertanya, “Bukankah didalamnya terdapat orang orang saleh?” Rasulullah menjawab, “Benar,” Ummu Salamah bertanya lagi, “lalu apa yang terjadi pada mereka?” Rasulullah menjawab, “mereka mengalami apa yang dialami orang lain, lalu mereka mendapatkan pengampunan dan ridlo dari Allah.” (Ahmad:25382).
            Seorang penyair berkata:
BagiMu segala puji, sesungguhnya bencana adalah pemberian. Dan musibah adalah sebagian derma
Jadi, sejatinya azab hanya ditimpakan kepada mereka yang berbuat dosa, tetapi orang yang saleh juga merasakan getahnya. Sebab, setiap kali azab ditimpakan kepada suatu umat, maka azab itu akan dirasakan seluruh orang yang ada di dalamnya.
            Dalam Bab Idza Anzala Allahu bi-Qoumin ‘adzaban, Bukhori menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Jika Allah menurunkan adzab kepada suatu kaum, maka adzab itu akan menimpa siapapun yang termasuk di dalam kaum tersebut. Kemudian mereka dibangkitkan berdasarkan amal perbuatan masing masing.” (Buckhori:6575)
Dalam Syarahnya, Ibnu Hajar mengutip riwayat Shohih Ibnu Hibban dari Aisyah: “Ketika Allah menurunkan tamparanNya kepada ahli siksa, sementara di dalamnya ada orang orang saleh, maka orang orang saleh itu akan turut dibinasakan bersama ahli siksa. Kemudian mereka akan dibangkitkan berdasarkan niat dan amal masing masing.” Ibnu Hajar juga mengutip riwayat Baihaqi dalam asy-Syu’ab: “Ketika keburukan melanda di muka bumi, maka Allah menurunkan bencanaNya kepada mereka.” Ditanyakan, “(meskipun) di dalamnya ada orang orang taat?” Rasulullah menjawab, “ya, kemudian mereka dibangkitkan menuju rahmat Allah.”
            Tentang hal ini Ibnu al-Qoyyim, seperti para ulama salaf, mengatakan bahwa adakalanya Allah mengijinkan bumi mengalami gempa, dan terjadilah gempa dahsyat. Lalu gempa itu menumbuhkan rasa takut, khawatir, keinginan bertaubat dari maksiat, tunduk kepada Allah dan penyesalan.
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan bahwa pada masa Rasulullah Madinah pernah diguncang gempa. Lalu Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Tuhanmu memerintahkanmu untuk mendapatkan ridloNya. Karena itu ridlokanlah Tuhanmu.” (Mushannafu Ibnu Abi Syaibah: 302,2)
            Dikisahkan dari Shofiyyah bahwa pada masa Umar Madinah pernah diguncang gempa. Lalu Umar berkata, “Betapa cepat apa yang kalian timbulkan (bencana). Seandainya gempa itu kembali mengguncang maka pasti aku termasuk di dalamnya (ikut kena getahnya).” (Ibnu Abi ad-Dunya :17)
Ibnu Abi ad-Dunya mengisahkan bahwa Anas bin Malik dan seorang laki-laki menemui Aisyah. Laki-laki itu berkata, “Wahai Ummil Mu’minin, ceritakan kepadaku tentang gempa,” Aisyah menjawab, “Ketika orang-orang telah menghalalkan perzinaan, minuman keras dan alat musik, maka Allah murka dan memerintahkan kepada bumi, gempalah kepada mereka. Jika mereka bertaubat dan insyaf (berhentilah). Dan jika tidak, hancurkanlah mereka.” Laki-laki itu kembali bertanya, “Wahai Ummil Mu’minin, apakah sebagai sanksi kepada mereka?” Aisyah menjawab, “sebaliknya, (hal itu) merupakan nasihat dan rahmat bagi orang beriman dan pembalasan, siksa serta murka bagi orang orang kafir.” (Ibnu Abi ad-Dunya :20).
            Selanjutnya Syaikhuna KH. Maimoen Zubair mengingatkan bahwa di dalam syariat Islam hukum ditetapkan berdasarkan apa yang tampak di permukaan. Sedangkan apa yang tidak tampak diserahkan ketetapan hukumnya kepada Allah. Manusia tidak berhak, bahkan juga tidak mampu, mengintervensi apa yang menjadi hak prerogatif Allah. Kita menghukumi ahlul qiblah dan orang yang mengucap kalimat tauhid sebagai mu’min. Kita tidak perlu menelisik hakikat keimanan dan keikhlasan tauhid mereka. Sebab, hal itu merupakan wilayah kewenangan Allah dan bukan urusan manusia.
Berkaitan dengan hal tersebut, bencana yang mayoritas korbannya adalah umat Islam, patut direnungkan. Jika kita menilai secara lahiriyah bahwa mereka mu’min, maka tidak dengan serta merta mereka mu’min sejati di hadapan Allah. Sebab, penilaian Allah didasarkan pada apa yang sesungguhnya terjadi. Rasulullah telah mengisyaratkan hal ini ketika bersabda, “Segeralah beramal sebelum terjadi fitnah yang bagaikan tumpukan malam gulita dimana terjadi: di pagi hari seseorang beriman dan petang harinya sudah menjadi kafir; atau di petang hari beriman dan pagi harinya berubah menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan harta yang tak seberapa”. (Muslim:169)
Dalam riwayat Anas bin Malik pun disebutkan bahwa Raulullah pernah bersabda, “Sebelum hari kiamat akan ada fitnah yang bagaikan tumpukan malam gulita dimana terjadi seseorang beriman di pagi hari dan sorenya berubah menjadi kafir; dan seseorang beriman di seore hari lalu manjadi kafir keesokan harinya. Banyak orang menukar agamanya dengan harta dunia.”(Ibnu Abi Syaibah:108)
Nabi juga bersabda, “Tak ada seorang Nabipun selain ia memiliki pendukung yang mau mengikuti petunjuknya dan berjalan di atas tradisinya (sunnah). Lalu lahir generasi berikutnya yang mengatakan apa yang tidak dilakukan dan melakukan apa yang diinkarinya. Barang siapa berjuang dengan tangannya maka ia adalah seorang mu’min; barang siapa berjuang dengan kata-kata, maka ia adalah seorang mu’min; dan barang siapa berjuang dengan hatinya, maka juga seorang mu’min. Di luar itu, tak ada lagi keimanan meskipun hanya seberat biji selada.” (Muslim:71)
            Jika demikian, lalu sebenarnya apa yang telah diperbuat umat Islam hingga Allah mengirimkan ayat kauniyahNya? Pertanyaan ini yang didasari niat tulus untuk melakukan instropeksi dan menyadari kekurangan diri, tentu sangat penting demi menentukan perilaku yang tepat pasca bencana. Dan perilaku inilah yang akan menentukan: apakah bencana yang menimpa merupakan siksa yang berujung keburukan dan kehancuran umat, atau cobaan dan rahmat yang mewariskan kebaikan serta kesejahteraan umat. Sebab, seperti disampaikan sebagian ulama, manusia itu mutabayyin (menjadi tahu setelah tidak tahu).
Di akhir bagian ini Syaikhuna KH. Maimoen Zubair berdoa, “Semoga Allah tidak menjadikan umat kita termasuk dua golongan yang akan saya jelaskan nanti.”
Di antara macam manusia ada orang orang yang bisa sadar cukup hanya dengan isyarat; orang orang yang bisa sadar setelah mendapatkan penjelasan panjang lebar; orang-orang yang hanya patuh dengan aturan; dan orang-orang yang baru sadar setelah bencana menimpa dirinya atau tetangganya.
Ada dua golongan lagi yang paling buruk, seperti doa yang dipanjatkan Syaikhuna di atas. Golongan pertama adalah orang-orang yang baru insyaf di saat ia dalam keadaan sekarat. Allah berfirman:
أو يأتي ربك أو يأتي بعض آيات ربك يوم يأتي بعض آيات ربك لا ينفع نفسا إيمانها لم تكن آمنت من قبلُ أو كسبت في إيمانها خيرا قل انتظرورا إنا منتظرون
“…atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhamnu tidaklah bermanfaat bagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Kakatanlah; “Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula).” (QS. 6;158).
Termasuk dalam golongan ini adalah Fir’aun yang durhaka, seperti diceritakan Allah dalam al-Quran.
حتى إذا أدركه الغرق قال آمنت أنه لا إله إلا الذي آمنت به بنو إسرائيل وأنا من المسلمين
“…hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidaklah ada Ilah melainkan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” ( QS. 10;90).
Tetapi di saat ajal di depan mata, pintu iman dan taubat telah tertutup dan penyesalanpun tiada guna.
الآن وقد عصيت قبل وكنت من المفسدين فاليوم ننجيك ببدنك لتكون لمن خلفك آية وإن كثيرا من الناس عن آياتنا لغافلون
“Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. 10;91).
Golongan kedua adalah orang orang berhati batu yang selalu berbuat maksiat. Dan karenanya Allah menyesatkan jalannya, mengunci hati dan pendengarannya serta menjadikan penutup di matanya. Bagi mereka ada peringatan atau tidak, sama saja: mereka tidak akan beriman. Allah telah menguji mereka dengan diberi kabaikan dan keburukan, tetapi mereka tidak insyaf. Allah menghendakkan ayat sam’iyahNya dan memberlakukan ayat kauniyahNya kepada mereka, tetapi tidak pula mereka insyaf. Lalu Allah menangguhkan azabnya agar mereka semakin durhaka. Dan jika saatnya tiba Allah akan mengazabnya
ولقد أرسلنا إلى أمم من قبلك فأخذناهم بالبأساء والضرّاء لعلهم يتضرعون. فلولا إذ جاءهم بأسنا تضرعوا ولكن قست قلوبهم وزيّن لهم الشيطان ما كانوا يعملون. فلما نسوا ما ذكروا به فتحنا عليهم أبواب كل شيء حتى إذا فرحوا بما أوتوا أخذناهم بغتة فإذا هم مبلسون. فقطع دابر القوم الذين ظلموا والحمد لله رب العالمين
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk, merendahkan diri. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan syaitan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan. Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. Maka orang-orang yang dzalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. (QS. 6;42-45).
Agar umat kita tidak termasuk dua golongan terburuk ini, maka mereka harus jujur terhadap diri sendiri dan menyadari bahwa bencana yang diturunkan Allah merupakan akibat dari keburukan-keburukan yang telah mereka perbuat. Bencana itu juga diakibatkan oleh ketidak-patuhan mereka terhadap perintah-perintah Allah, kedurhakaan mereka terhadap Rasul dan keberpalingan mereka dari jalan benar para ulama yang merupakan pewaris para nabi. Dengan demikian murka Allah bisa menjadi rahmat bagi mereka.
وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم ويعفوا عن كثير
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. As-Syuro: 30).
ذلك بأن الله لم يك مغيّرا نعمة أنعمها على قوم حتى يغيّروا ما بأنفسهم وأن الله سميع عليم
“Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu ni’mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Anfal; 53).
Kemudian mereka harus bertaubat dan beristighfar dengan cara: menyesali, meninggalkan, serta berjanji tidak akan mengulang dosa dosa yang diperbuat; mengembalikan harta yang diambil dengan jalan aniaya; lalu memohon ampun kepada Allah.
وما كان الله ليعذّبهم وأنت فيهم وما كان الله معذّبهم وهم يستغفرون
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengajak mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengajak mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS. 8:33).
Sebab taubat dan istighfar adalah dua tiket untuk mendapatkan rahmat, kebaikan dan berkah. Nabi Nuh, sebagaimana diceritakan al-Quran, berkata kepada kaumnya:
فقلت استغفروا ربكم إنه كان غفّارا. يرسل السماء عليكم مدرارا. ويمددكم بأموال وبنين ويجعل كلم جنّات ويجعل لكم أنهارا. ما لكم لا ترجون لله وقارا
“…maka aku katakana kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,” niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?” (QS. Nuh; 10-13).
Selain itu mereka juga harus berendah diri dan kembali kepada Allah seperti yang dilakukan para ulama dari berbagai strata. Seyogyanya tiap lapisan umat berendah diri sesuai dengan kedudukan masing-masing. Ulama memiliki cara yang berbeda dengan umara dan lapisan lain dalam berendah diri. Demikian pula umara dan lapisan lain. Sebab, tiap individu memiliki strata dan karakteristik yang berbeda.
Berendah diri tidak dilakukan dengan cara menggelar istighotsah kubro di lapangan, di jalan raya atau di pasar. Cara cara seperti ini tidak pernah dikenal generas-generasi terdahulu. Bahkan bisa jadi istighotsah adalah bid’ah yang dianggap sebagian kalangan sebagai kebaikan agama.